Lesehan Burung Dara Yogyakarta
Lesehan Burung Dara Yogyakarta
Suasana malam hari di Malioboro Yogyakarta, penuh kehangatan yang khas yang membuat kita ingin untuk kembali lagi, ujung-ujung jalan Malioboro ramai oleh pengujung yang ingin menikmati suasana malam di Kota Sepeda ini.
Ramai para pengamen melantunkan lagu-lagu tradisional membuat suasana makin semarak di Malioboro Yogyakarta ini, tak kalah rame di Lesehan Jajanan tradisional di sepanjang Malioboro. Menu Dara Goreng sangat digemari para penunjung, berjajar-jajar Lesehan ini menyajikan menu ini dan hampir semua lesehan itu penuh pengunjung,
Dara goreng ini disajikan dengan Sambel khas Yogyakarta, yang rasannya pedas tapi manis, nah gimana tuh? Pengin nyoba kan, ditambah gurih dara bakar atau goreng yang menggoyang lidah, pokoknya nyamleng deh.
Soal harga, dara goreng/bakar ini cukup murah, biasanya kalau di lesehan Malioboro Yogyakarta kita cukup mencukur dompet sedikit 10-15rb/porsi, kita sudah dapat menikmati kuliner yogya yang satu ini sembari menikmati suasana malam Malioboro Yogyakarta yang sangat terkenal itu.
Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta
Tamasya atau istilah Yogyakarta nya "plesiran" belum lengkap kalau belum berkunjung ke Rumah Raja Yogyakarta. Namanya Ndalem Kasultanan Ngayogyokarto Hadiningrat, atau mudah nya sebut saja Keraton Yogyakarta.
Letak nya adalah ada di pusat kota Yogyakarta, sebelah selatan Jl. Maliboro yang terkenal itu. Megah mewah berkharisma, Keraton Yogyakarta ini berdiri menghadap ke utara lurus arah Gunung Merapi.
Nah kalau berkunjung ke Keraton Yogyakarta ada tata kramanya sendiri lho, seperti daerah-daerah tertentu yang pengunjung atau tamu dilarang mengambil foto di sana, dan juga kalau masuk lingkungan Keraton Yogyakarta, di sana masing-masing ruangan atau tempat punya namanya sendiri, seperti "paseban" yang artinya tempat buat mengahadap sang Raja Yogykarta.
Nah informasi lengkapnya, silahkan datang sendiri ke Keraton Yogyakarta ini, nanti di sana ada abdi dalem yang bisa dimintai tolong untuk mengantarkan dan bercerita mengenai seluk beluk bangunan Keraton Yogyakarta.
Nyadranan Yogyakarta
Nyadranan Yogyakarta
Upacara Nyadran di Yogyakarta, kegiatan tahunan yang diberi nama nyadran atau sadranan adalah ungkapan refleksi sosial-keagamaan. Sadranan atau Nyadran di Yogyakarta ini dilakukan dengan maksud menziarahi makam para leluhur. Ritus ini adalah dipahami sebagai pelestarian warisan tradisi dan budaya nenek moyang. Nyadran di Yogyakarta biasanya dilakukan pada bulan tertentu, seperti menjelang bulan Ramadhan, yaitu Sya'ban atau Ruwah.
Nyadran di Yogyakarta dengan ziarah kubur merupakan dua ekspresi kultural keagamaan yang mempunyai kesamaan dalam ritus dan objeknya. Bedanya hanya terletak pada pelaksanaannya, yaitu nyadran biasanya ditentukan waktunya oleh pihak yang memiliki otoritas di daerah, dan pelaksanaannya dilakukan secara bersama-sama.
Tradisi Nyadran di Yogyakarta merupakan simbol adanya hubungan dengan para leluhur, sesama, dan Yang Mahakuasa atas segalanya. Nyadran di Yogyakarta merupakan sebuah pola ritual yang mencampurkan budaya lokal dan nilai-nilai Islam, sehingga sangat tampak adanya lokalitas yang masih kental islami.
Budaya masyarakat ini sudah melekat erat menjadikan masyarakat Yogyakarta sangat menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dari kebudayaan itu. Dengan demikian tidak mengherankan kalau pelaksanaan nyadran masih kental dengan budaya Hindhu-Buddha dan animisme yang diakulturasikan dengan nilai-nilai Islam yang dilunya dimotori oleh para Wali Songo.
Upacara Nyadran di Yogyakarta biasanya dimulai dengan membuat kue apem, ketan, dan kolak. Adonan tiga jenis makanan dimasukkan ke dalam takir, yaitu tempat makanan terbuat dari daun pisang, di kanan kiri ditusuki lidi (biting). Kue-kue tersebut selain dipakai munjung/ater-ater (dibagi-bagikan) kepada sanak saudara yang lebih tua, juga menjadi ubarampe (pelengkap) kenduri. Tetangga dekat juga mendapatkan bagian dari kue-kue tadi. Ini adalah sebenarnya inti atau pelajaran yang bisa diambil dari upacara Sadranan ini, yaitu semangat kebersamaan dalam kultur masyarakat Yogyakarta.
Yogyakarta Punya Gamelan
Yogyakarta Punya Gamelan
Berkunjung ke Yogyakarta, diiringi merdunya suara musik tradisional yang menyejukan hati, itu adalah suara Gamelan Yogyakarta, gamelan adalah alat musik bernada pentatonik yang apabila dimainkan oleh Wiyaga (pemein gamelan) akan menghasilkan sebuah orkestra tradisional yang sangat nikmat untuk di dengar.
Gamelan di Yogyakarta, sering dimainkan dalam acara - acara sendratari, acara wayang, kethoprak, dan bahkan pada acara hajatan. Karena musikal nya yang khas, Gamelan Yogyakarta tidak hanya di mainkan di sini saja, bahkan Gamelan Yogyakarta telah menjadi konsumsi pecinta musik di dunia, ini terbukti dengan banyaknya negara manca mempelajari musik Gamelan Yogyakarta ini.
Gamelan Yogyakarta adalah Gamelan bercorak Jawa, ini adalah sebuah bentuk gamelan yang sangat berbeda dengan Gamelan manapun, seperti Gamelan Bali ataupun Gamelan Sunda. Gamelan Jawa / Gamelan Yogyakarta memiliki nada yang lebih lembut dan slow, berbeda dengan Gamelan Bali yang bercorak rancak ataupun Gamelan Sunda yang mendayu-dayu dan didominasi suara seruling. Perbedaan ini wajar, disebabkan Jawa memiliki pandangan hidup tersendiri yang diungkapkan dalam irama musik gamelannya.
Komponen Gamelan Yogyakarta terdiri dari kendang, rebab dan celempung, gambang, gong dan seruling bambu, kenong. Bahan pembuatan Gamelan Yogyakarta ini dari logam dan kayu, pembuatanya sendiri memerlukan ketrampilan tersendiri, agar bisa menghasilkan musik suara yang dikehendaki.
Gamelan Yogyakarta yang asli bisa dinikmati di lingkungan Keraton Yogyakarta setiap hari kamis, jadi jika berkunjung ke Yogyakarta saat hari Kamis, tidak ada salahnya mengunjungi Keraton Yogyakarta.
Yogyakarta Sendratari Ramayana
Yogyakarta Sendratari Ramayana
Setelah mengunjungi Candi Prambanan Yogyakarta, saatnya kita menikmati gemulai para penari muda yang memainkan lakon Ramayana yang ceritanya ada di relief Candi Prambanan Yogyakarta, sendratari Ramayana mengajak kita menikmati sebuah cerita klasik yang melegenda spanjang masa dikemas dalam sebuah tari-tarian yang sangat cantik dan menawan yang diiringi musik tradisional Yogyakarta yaitu gamelan.
Ketika menikmati senitari sendratari Ramayana ini kita disuguhkan dengan cerita yang panjang dan menegangkan yang dirangkum dalam empat lakon atau babak, penculikan Sinta, misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna atau Rahwana, dan pertemuan kembali Rama-Sinta.
Kita akan terkesima dengan adegan tari yang dibawakan penari-penari cantik dan ganteng ini, seluruh ceritanya dikemas dalam tari-tarian tanpa dialog, namun jangan khawatir, disamping kita bisa menyimak cerita lewat lagu yang dilantunkan para sinden, kita juga bisa membaca kisahnya dalam booklet yang dibagikan oleh panitia.
Sendratari Ramayana Yogyakarta sendiri digelar di panggung pagelaran sendratari Ramayana di lingkungan Candi Prambanan Yogyakarta. Jadi kita menikmati tari-tarian dengan panggung terbuka yang menjadikan Candi Prambanan Yogyakarta sebagai latar belakangnya, permainan pencahayaan pada panggung dan Candinya sendiri membuat kita benar-benar larut dalam arus ceita.
Yogyakarta Punya Candi Prambanan
Yogyakarta Punya Candi Prambanan
Jalan-jalan ke kota gudeg Yogyakarta ini sungguh sangat mengasyikan dengan mengunjungi peninggalan jaman Mataram kuno ini, ya, Candi Prambanan. Candi yang terletak 20km timur kota Yogyakarta ini dibangun oleh Rakai Pikatan dari wangsa Sanjaya ( pada masa Mataram I ) sekitar 850 Masehi,bentuknya yang unik dan juga terdapat patung eksotisnya Rara Jonggrang, candi ini sering juga disebut Candi Roro Joggrang.
Areal candi ini setelah perluasan sekarang berada di 2 kabupaten, yaitu kabupaten Sleman Yogyakarta dan Kabupaten Klaten Jawa Tengah, areal kosong di sekitar candi kini telah berubah menjadi taman alam yang sangat indah untuk berwisata, mengingat sejarah Mataram Kuno dengan nuansa alam yang sangat hijau dan menyejukan, pokok nya rugi deh kalau tidak datang ke Candi Prambanan Yogyakarta.
Untuk tarif masuk ke candi ini, wisatawan dikenakan biaya Rp. 17.000 saja, selain mendapatkan asuransi wisatawan juga bisa menggunakan jasa pendamping resmi dari pihak pengelola, jika ingin mendapatkan penjelasan mengenai candi, fasilitas lain yang disediakan pengelola adalah adanya gedung Cinema yang akan memutar sejarah Candi Prambanan, beserta proses ronovasi nya.
O iya, Candi Prambanan Yogyakarta ini lah yang memiliki relief dengan Cerita Ramayanan, relief ini di ukir mengelilingi bangunan candi dan merupakan keindahan sendiri dari Candi Prambanan Yogyakarta ini.
Tak kalah menarik dengan biaya cukup murah yaitu Rp.5000, wisatawan bisa menikmati kereta mini yang akan mengantar berkeliling kompleks Candi Prambanan yang konon Kompleks Candi Prambanan Yogyakarta adalah Kompleks Candi Terbesar di Asia Tenggara. Atau mungkin ingin menikmati Candi Ratu Boko, hanya dengan Rp.15.000 wisatawan juga bisa menikmati transportasi ke Candi Ratu Boko yang berjarak 3 Km dari Candi Prambanan Yogyakarta.
Yogyakarta Punya Gudeg Manggar
Yogyakarta Punya Gudeg Manggar- Ini adalah makanan khas asli Yogyakarta, kalau pergi ke Yogyakarta tanpa mencicipi makanan khas ini rasanya ada yang kurang, karena makanan ini rasanya begitu khas, seperti halnya kotanya, Gudeg manggar berasa sangat manis dan pedas, perpaduan antara manggar ( bunga kelapa ) dan juga gurih ayam kampung nya, sungguh memanjakan lidah penikmatnya.
Gudeg manggar yogyakarta prosesnya sendiri begitu unik, bayangkan untuk membuat Gudeg Manggar Yogyakarta ini dibutuh kan waktu 3-4 hari, dengan menggunakan bahan bakar kayu areng untuk memasak, agar cita rasa gudeg manggar yogyakarta ini tetap terjaga, seperti di atas sudah disebutkan, gudeg manggar yogyakarta memang memilih ayam jawa sebagai dagingnya, jadi citarasa nya khas banget.
Nah, bagi yang sudah pernah merasakan gudeg manggar khas yogyakarta ini tentu bisa bercerita begitu enaknya masakan ini, bagi yang belum silahkan icipi gudeg manggar yogyakarta, lokasi nya cukup terjangkau, jika berkunjung ke Keraton Yogya, di seputar Alun-alun Selatan Yogyakarta banyak sekali warung tradisional yang menjual Gudeg Manggar Asli, harga nya berfariasi, jika pesan gudeg manggar dengan lauk telur saja cukup merogoh kantong Rp. 4-5rb, kalau pakai daging ayam yah tergantung apa yang diminta, pokognya murah meriah deh.